Kabupaten Blora adalah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibu kotanya adalah Blora, sekitar 127km sebelah timur Semarang. Berada di bagian timur Jawa Tengah, Kabupaten Blora berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa timur. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati di utara, Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro (Jawa Timur) di sebelah timur, Kabupaten Ngawi (Jawa Timur) di selatan, serta Kabupaten Grobogan di barat. Blok Cepu, daerah penghasil minyak bumi paling utama di Pulau Jawa, terdapat di bagian timur Kabupaten Blora.
Menurut cerita rakyat Blora berasal dari kata belor yang berarti lumpur, kemudian berkembang menjadi mbeloran yang akhirnya sampai sekarang lebih dikenal dengan nama blora. Secara etimologi Blora berasal dari kata wai + lorah. Wai berarti air dan lorah berarti jurang atau tanah rendah.
Dalam bahasa Jawa sering terjadi pergantian atau pertukaran huruf W dengan huruf B, tanpa menyebabkan perubahan arti kata. Sehingga seiring dengan perkembangan zaman, kata wailorah menjadi ballorah kemudian menjadi balora dan akhirnya menjadi blora. Jadi nama Blora berarti tanah rendah berair. Ini dekat sekali dengan pengertian tanah berlumpur.
Pertanian merupakan sektor utama perkenomian di Kabupaten Blora. Pada subsektor kehutanan, Blora adalah salah satu daerah utama penghasil kayu jati berkualitas tinggi di Pulau Jawa.
Daerah Cepu sejak lama dikenal sebagai daerah tambang minyak bumi, yang dieksploitasi sejak era Hindia Belanda. Blora mendapat sorotan internasional ketika di kawasan Blok Cepu ditemukan cadangan minyak bumi sebanyak 250 juta barel.
Bulan Maret 2006 kontrak kerjasama antara pemerintah dan kontraktor (PT. Pertamina EP Cepu, Exxon Mobil Cepu Ltd., PT Ampolex Cepu) telah ditandatangani dan Exxon Mobil Cepu Ltd. ditunjuk sebagai operator lapangan sesuai kesepakatan Joint Operating Agreement (JOA) dari ketiga kotraktor tersebut. Perkembangan terakhir untuk saat ini Plan of Development (POD), Lapangan Banyu Urip telah disahkan Menteri ESDM.
Namun ironinya walau Blora terkenal dengan hutan jati dan minyak bumi yang dikelola sejak zaman kolonial Belanda sampai dengan pemerintah NKRI sekarang ini tetap perekonomian rakyat Blora termasuk salah satu yang terendah di Jawa Tengah. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki oleh kabupaten Blora ternyata tidak mampu mengangkat tarif kehidupan dan taraf ekonomi masyarakatnya.
Potensi Ekonomi
- Minyak Bumi di desa Cepu
- Batik Blora di desa Klopoduwur dan desa Blumbangrejo
- Gula Merah di desa Sendangwates
- Sentra kerajinan kayu jati di desa Jepon
- Sentra Tanaman Kelor Indonesia di desa Kecamatan Kunduran
- Sentra Gas Alam di Desa Sumber
Masakan Khas Blora
- Soto Klethuk khas Blora
- Nasi Pecel Blora
- Sayur Menir
- Sate Ayam Blora
- Sate Sapi Blora
- Iwak Asin Sego Jagung
- Oseng OSeng Ungker
- Lontong Tahu
- Betiti
- Mie Puyang Kuah (Mie Ramen Khas Blora)
- Mie Puyang Tanpa Kuah
- Mangut Ikan Panggang